ALINEA
/ PARAGRAF
Alinea /
Paragraf
> Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat.
>Tetapi dimungkinkan juga alinea yang
hanya satu kalimat.
Contoh :
Otakku penuh,
badanku lemah tak bertenaga. Aku bingung, tak tahu harus bagaimana
menghadapinya. Aduh…, bagaimana aku menghadapi hari esok? Malam semakin larut,
aku masih tetap duduk disini memikirkan semuanya.
Berdasarkan fungsinya, struktur alinea diklasifikasikan
dalam 2 macam :
1. Kalimat
topik/kalimat pokok
2. Kalimat penjelas/pendukung
Ciri-ciri
Kalimat Topik:
-Mengandung permasalahan yang potensial
untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut;
-Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri
sendiri;
-Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus
dihubungkan dengan kalimat lain;
-Dapat dibentuk tanpa bantuan kata Sambungan
Ciri-ciri
Kalimat Penjelas
-Sering merupakan kalimat yang tidak
dapat berdiri sendiri (dari segi arti);
-Arti kalimat ini kadang-kadang baru
jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam satu
alinea;
-Pembentukannya sering memerlukan bantuan
kata sambung dan frasa transisi;
-Isinya berupa rincian, keterangan,
contoh serta data tambahan lain yang bersifat mendukung kalimat topik
Persyaratan
Paragraf / Alinea
-Perlu kesatuan
-Perlu kepaduan.
-Kesatuan => membicarakan satu gagasan
-Kepaduan => seluruh kalimat saling terkait, mendukung
gagasan tunggal
-Berguna untuk memudahkan dalam memahami
pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.
Jenis Alinea
>Menurut posisi kalimat topiknya:
– alinea
deduktif
– alinea
induktif
– alinea
deduktif-induktif
– alinea penuh
kalimat topik
>Menurut sifat isinya
– alinea
persuasif
– alinea
argumentatif
– alinea naratif
– alinea
deskriptif
– alinea ekspositoris
>Menurut fungsinya dalam karangan
– alinea pembuka
– alinea
pengembang
– alinea penutup
Alinea Deduktif
-Kalimat utama terletak di awal paragraf
-Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu
(urutan khusus ke umum)
Contoh :
Kebudayaan dapat
dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan non fisik.
Kebudayaan fisik
cukup jelas karena merujuk pada benda-benda. Kebudayaan non fisik ada yang berupa
pemikiran dan ada yang berupa wujud tingkah laku.
Alinea Induktif
-Kalimat utama terletak di akhir
paragraf
-Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu
(urutan umum ke khusus)
Contoh :
Contoh hasil
kebudayaan fisik adalah patung, bangunan, lukisan. Sedangkan hasil kebudayaan
yang berwujud tingkah laku diantaranya adalah sikap, kebiasaan, dan adat
istiadat. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan dapat dilihat
dari
dua sisi, yaitu
kebudayaan fisik dan kebudayaan non fisik.
Alinea
Alinea Deduktif – Induktif :
Bila kalimat
pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea.
Contoh :
Kebudayaan dapat
dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan fisik dan kebudayaan non fisik.
Kebudayaan fisik
cukup jelas karena merujuk pada benda-benda. Kebudayaan non fisik ada yang berupa
pemikiran dan ada yang berupa wujud tingkah laku. Oleh karena itu, untuk
membicarakan kebudayaan harusnya dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kebudayaan
fisik dan kebudayaan non fisik.
Alinea
>Alinea Penuh Kalimat Topik :
– Bila seluruh
kalimat yang membangun alinea sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat tersebut
menjadi kalimat topik.
– Sering
dijumpai dalam uraian bersifat deskriptif dan naratif, terutama dalam karangan
fiksi.
Contoh :
Enam puluh tahun
yang lalu, pagi-pagi tanggal 30 Juni 1908, suatu benda cerah tidak dikenal
melayang menyusur lengkungan langit sambil meninggalkan jejak kehitam-hitaman
dengan disaksikan oleh paling sedikit seribu orang di pelbagai dusun Siberi
Tengah. Jam menunjukkan pukul 7 waktu setempat. Penduduk desa Vanovara melihat
benda itu
menjadi bola api
membentuk cendawan membubung tinggi ke angkasa, disusul ledakan dahsyat yang
menggelegar bagaikan guntur dan terdengar sampai lebih dari 1000 km jauhnya.
(Intisari, Feb.1996 dalam Keraf, 1980:74)
0 komentar:
Posting Komentar